Udara sejuk pegunungan terasa begitu segar. Sebaris sinar di ufuk timur menghantarkan matahari terbit diantara lautan awan. Kabut tipis membalut gunung Sindoro yang berdiri kokoh menambah indahnya pemandangan di pagi hari. Tidak jauh dari letak pemandangan indah itu, pak Syarif dan keluarganya sibuk mempersiapkan peralatan untuk dibawa ke ladang. Tinggal di daerah pegunungan, tepatnya di desa Patakbanteng, Kejajar, Kab. Wonosobo. Pak Syarif memilih menjadi petani sebagai profesi sehari-harinya. Selain menanam aneka sayuran pak Syarif juga bertani purwaceng Dieng untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Pak Syarif mulai bertani purwaceng sejak tahun 2005. Awal mula semangat pak Syarif untuk bertani purwaceng muncul karena keprihatinanya terhadap tanaman ini. Sedikitnya petani yang mau bertanam purwaceng membuat tanaman purwaceng menjadi tanaman khas yang langka, terlebih purwaceng hanya bisa tumbuh dengan baik di alam pegunungan Dieng.
Bertani purwaceng membutuhkan kesabaran yang tinggi dan kerja keras karena tanaman ini baru bisa dipanen setelah satu tahun penanaman. Mulai dari penyemaian benih yang memakan waktu hampir tiga bulan baru kemudian dipindah ke lahan yang lebih luas untuk pembesaran hingga menjadi tanaman siap panen. Dukungan cuaca yang bersahabat juga sangat diperlukan, ketika musim kemarau tiba, tanaman purwaceng membutuhkan asupan air yang lebih banyak supaya tidak mati mengering, penyiangan gulma rumput liar juga harus dilakukan secara berkala agar tanaman purwaceng bisa tumbuh dengan maksimal.
Dedikasi pak Syarif untuk menghasilkan tanaman purwaceng yang bebas pestisida dengan menggunakan pupuk organik dan sistem pengolahan pasca panen yang higinies adalah alasan utama kami untuk bekerjasama dan menjadikan pak Syarif sebagai pemasok utama bahan baku purwaceng untuk kami. Harapan terbesar pak Syarif adalah munculnya lebih banyak petani purwaceng dan perhatian lebih dari pemerintah setempat untuk mewujudkan kesejahteraan petani purwaceng sehingga tanaman ini bisa lestari dan terhindar dari kepunahan dimasa mendatang.